Kedai Angkringan ‘Berkah’ Kawinkan Dua Konsep Kuliner

SEMARANG majalah-prosekutor.com – Mendengar kata angkringan yang terbayang pasti gerobak kayu di pinggir jalan yang menjajakan kuliner rakyat. Angkringan setelah era pndemi memang merebak seperti jamur di setiap kota di Indonesia.

Dipelopori Eyang Karso Dikromo dari Desa Ngerangan, Klaten lewat pikulan tumbu pada 1943, nama angkringan sebelumnya adalah warung hik di Solo. Kepopuleran warung hik merambah ke Yogyakarta pada 1950an. Namun, sekarang hampir merata di daerah jawa pasti ada warung angkringan. Popularitas bisnis angkringan merambah ke kota-kota besar lainnya di Indonesia. Seperti Bandung, Cimahi, Jakarta, Surabaya, Semarang, Denpasar, Kebumen, Salatiga, Pemalang, dan daerah lainnya.

Dan seakan ingin menambah sumpek deretan pelaku bisnis kuliner ini, adalah Suyatno, pebisnis yang juga owner BJL Group, Sabtu (04/03/2023) kemarin membuka Kedai Angringan ‘Berkah’ di Jalan Ahmad Yani No 1 Semarang.

Suyatno tak segan melayani pelanggannya secara langsung (FOTO:PROSEKUTOR/Franky)

Pria yang juga aktif di dunia olahraga ini mencoba mengawinkan konsep angkringan dengan kedai makan. “Warung angkringan sendiri adalah semacam warung makan yang menggunakan gerobak kayu dan ditutupi dengan terpal yang banyak terdapat di Jogja, Klaten, Solo dan sekitarnya. Sementara Kedai makan itu lumrahnya warung makan biasa yang melayani olahan masakan.”

Suyatno menambahkan bahwa Kedai Angkringan Berkah tetap memiliki ciri angkringan yaitu gerobak kayu dengan menu andalan sego kucing/nasi kucing. Disebut nasi kucing karena memang porsinya kecil seperti porsi makanan kucing. Sehingga ketika orang dewasa menyantapnya, setidaknya bisa menghabiskan 3-5 bungkus nasi. Selain nasi kucing, terdapat makanan lain seperti aneka sate, ayam goreng, dan gorengan. Terdapat juga minuman khas tradisional Indonesia seperti teh, kopi dan wedang jahe.

Namun tandas Suyatno, Kedai Angkringan Berkah bukan hanya tempat makan yang murah namun juga melayani pesanan makanan layaknya warung makan.
“Disini juga menyediakan roti bkaar, bakso, soto, siomay, nasi goreng serta aneka olahan mie instan.”

Berada di bangunan di sisi kanan pelataran parkir RRI Semarang, Kedai Angkringan Berkah ini termasuk unik karena memilki dua space berbeda. Satu terbuka dan satu lagi di ruang tertutup yang tertata rapi lengkap dengan gerobak kayu dan dapur olahan.

Memiliki empat pegawai, Suyatno mencoba melalui dua konsep tersebut berharap bisa memenuhi minat pelanggan yang ingin menikmati makanan dengan udara segar sekaligus bisa juga memenuhi minat nongkrong di tempat tertutup sambil menikmati makanan dengan dimanjakan wifi gratis dan tontonan siaran teve.

“Kedai Angkringan Berkah ini kedepannya saya harapkan bisa jadi alternatif kuliner di pusat kota Semarang. Dan tak tempat berkumpulnya anak muda, keluarga pun bisa nongkrong dengan nyaman disini,” ungkapnya berpromosi..

Alasan sederhana yang membuat pria penggila olahraga sepakbola dan badminton ini menggeluti bisnis angkringan adalah daya beli yang masih dalam jangkauan.
“Kemampuan untuk membeli dan merakyat, saya rasa akan menjadikan angkringan sulit tergeser di pasar, terutama angkringan yang menjadi tempat tongkrongan.”franky-MP1

Leave a Comment